Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa. Memang, di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah Desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang Desa dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbeda-beda antar Desa) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Sabtu, 03 Agustus 2013
bedanya kepala desa dengan lurah
Kepala Desa, adalah pemimpin dari desa di Indonesia. Kepala Desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa. Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja oleh Camat. Jabatan Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya Wali Nagari (Sumatera Barat) , Pambakal (Kalimantan Selatan), Hukum Tua (Sulawesi Utara).
Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa. Memang, di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah Desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang Desa dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbeda-beda antar Desa) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa. Memang, di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah Desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang Desa dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbeda-beda antar Desa) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
PTN di Indonesia wilayah 4
Kode PTN | Nama Perguruan Tinggi Wilayah IV | Nama Panlok | Kode Panlok |
---|---|---|---|
80 | UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR | MAKASSAR UNM | 80 |
81 | UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN | MAKASSAR UNM | 80 |
82 | UNIVERSITAS HASANUDDIN | MAKASSAR UNHAS | 82 |
83 | UNIVERSITAS TADULAKO | PALU | 83 |
84 | UNIVERSITAS HALUOLEO | KENDARI | 84 |
85 | UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO | GORONTALO | 85 |
86 | UNIVERSITAS NEGERI MANADO | TONDANO | 86 |
87 | UNIVERSITAS SAM RATULANGI | MANADO | 87 |
93 | UNIVERSITAS PATTIMURA | AMBON | 93 |
94 | UNIVERSITAS CENDERAWASIH | JAYAPURA | 94 |
95 | UNIVERSITAS KHAIRUN | TERNATE | 95 |
96 | UNIVERSITAS NEGERI PAPUA | MANOKWARI | 96 |
98 | UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE | MERAUKE | 98 |
PTN di Indonesia wilayah 3
Kode PTN | Nama Perguruan Tinggi Wilayah III | Nama Panlok | Kode Panlok |
---|---|---|---|
50 | UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA | SURABAYA | 50 |
51 | INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER | SURABAYA | 50 |
52 | UNIVERSITAS AIRLANGGA | SURABAYA | 50 |
53 | UNIVERSITAS TRUNOJOYO | SURABAYA | 50 |
54 | IAIN SUNAN AMPEL | SURABAYA | 50 |
55 | UNIVERSITAS NEGERI MALANG | MALANG | 55 |
56 | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | MALANG | 55 |
57 | UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG | MALANG | 55 |
58 | UNIVERSITAS JEMBER | JEMBER | 58 |
63 | UNIVERSITAS UDAYANA | DENPASAR | 63 |
64 | UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA | SINGARAJA | 64 |
65 | UNIVERSITAS MATARAM | MATARAM | 65 |
66 | UNIVERSITAS NUSA CENDANA | KUPANG | 66 |
73 | UNIVERSITAS PALANGKARAYA | PALANGKARAYA | 73 |
75 | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | BANJARMASIN | 75 |
77 | UNIVERSITAS MULAWARMAN | SAMARINDA | 77 |
78 | UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN | SAMARINDA | 77 |
PTN di Indonesia wilayah 2
Kode PTN | Nama Perguruan Tinggi Wilayah II | Nama Panlok | Kode Panlok |
---|---|---|---|
41 | UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN | PURWOKERTO | 41 |
42 | UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG | SEMARANG | 42 |
43 | UNIVERSITAS DIPONEGORO | SEMARANG | 42 |
44 | UNIVERSITAS SEBELAS MARET | SURAKARTA | 44 |
45 | IAIN WALISONGO | SEMARANG | 42 |
46 | UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | YOGYAKARTA | 46 |
47 | UNIVERSITAS GADJAH MADA | YOGYAKARTA | 46 |
48 | UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA | YOGYAKARTA | 46 |
PTN di Indonesia wilayah 1
Senin, 08 Juli 2013
Cara Mengajukan Beasiswa
Cara Mengajukan Beasiswa
Kualifikasi:
- Pelajar SD, SMP, SMA, SMK, STAB, PT dengan nilai semester terakhir >75 atau IP>3,00.
- Terkendala secara ekonomi untuk bersekolah.
- Berkepribadian baik.
- Tidak sedang menerima beasiswa lain.
- Dalam 1 keluarga hanya mengajukan 1 siswa.
Persyaratan Dokumen:
Formulir Pengajuan Beasiswa [unduh] |
- Formulir Pengajuan Beasiswa yang diisi lengkap
- Fotokopi Rapor Semester Terakhir Dilegalisir
- Fotokopi Akta Lahir
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Fotokopi KTP Ortu/Wali
- Pasfoto Warna 3x4
Kirim dokumen pengajuan Anda ke:
Program Beasiswa Ehipassiko
Taman Permata Buana
Jl. Pulau Bidadari II-17 Jakarta Barat 11610
HP: 085888880100, Faks: 021-5818816
Program Beasiswa Ehipassiko
Taman Permata Buana
Jl. Pulau Bidadari II-17 Jakarta Barat 11610
HP: 085888880100, Faks: 021-5818816
Jika pengajuan Anda dapat kami penuhi, kami akan menghubungi Anda melalui telepon/sms. Jika pengajuan Anda belum dapat kami penuhi, kami tidak akan menghubungi Anda.
Senin, 24 Juni 2013
Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:
- Penurunan tekanan uap jenuh
- Kenaikan titik didih
- Penurunan titik beku
- Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

Gambaran penurunan tekanan uap
Menurut Roult :
p = po . XB
keterangan:
p : tekanan uap jenuh larutan
po : tekanan uap jenuh pelarut murni
XB : fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = Po (1 – XA)
P = Po – Po . XA
Po – P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = po . XA
keterangan:
ΔP : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
po : tekanan uap pelarut murni
XA : fraksi mol zat terlarut
Contoh :
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.

Kenaikan Titik Didih
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal

(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai:

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + ΔTb) oC
Penurunan Titik Beku
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:

ΔTf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
W = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O – ΔTf)oC
Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.
Menurut Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = Π , maka :

π° = tekanan osmosis (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K
T = suhu mutlak (K)
C = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K
T = suhu mutlak (K)

Tekanan osmosis
- Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis.
- Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
- Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
Contoh :
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.
- Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal.
- Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai :
α° = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < α < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.
- Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai :

n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
- Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai :

- Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai :
π° = C R T [1+ α(n-1)]
Contoh :
Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
Jawab :
Larutan garam dapur,

Catatan:
Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.
Langganan:
Postingan (Atom)