#menubar{ width:900px; height:32px; background:#de360f; margin: 0 auto; } #menubar ul{ float:left; margin:0; padding:0; } #menubar li{ float:left; list-style:none; margin:0; padding:0; } #menubar li a, #menubar li a:link{ border-right:1px solid #F0512D; float:left; padding:8px 12px; color:#fff; text-decoration:none; font-size:13px; font-weight:bold; } #menubar li a:hover, #menubar li a:active, #menubar .current_page_item a { color:#ffa500; text-decoration:underline; } #menubar li li a, #menubar li li a:link, #menubar li li a:visited{ font-size: 12px; background: #de360f; color: #fff; text-decoration:none; width: 150px; padding: 0px 10px; line-height:30px; } #menubar li li a:hover, #menubar li li a:active { background: #F0512D; color: #ffa500; } #menubar li ul{ z-index:9999; position:absolute; left:-999em; height:auto; width:170px; margin-top:32px; border:1px solid ##F0512D; } #menubar li:hover ul, #menubar li li:hover ul, #menubar li li li:hover ul, #menubar li.sfhover ul, #menubar li li.sfhover ul, #menubar li li li.sfhover ul{ left:auto } #menubar li:hover, #menubar li.sfhover{ position:static }

Rabu, 18 September 2013

Mengapa Menolak Kontes Miss World?


Konsep 3B, yakni Beauty (Kecantikan), Brain (Kecerdasan), dan Behavior (Kepribadian) adalah konsep dasar yang secara umum digunakan oleh berbagai lomba sebagai salah satu cara yang bertujuan untuk menaikkan derajat atau harkat dan martabat perempuan.
Selintas, konsep 3B ini memang terdengar sangat menarik. Namun jika ditelaah lagi, ada 1B yang menjadi sumber permasalahan, menjadi alasan berbagai penolakan terhadap kontes-kontes sejenis, dan yang paling hangat adalah penolakan terhadap diadakannya kontes Miss Worl di Indonesia bulan depan (September 2013).
Yup, Beauty…
Di titik inilah perbedaan yang sangat mendasar antara kontes Miss World (sebagai perwakilan kontes sejenis) dengan kontes-kontes lain yang memiliki tujuan yang sama, misalnya dengan kontes Beasiswa Kartini dan kontes Entrepreneur Wanita.
Dalam ajang kompetisi Miss World, kecantikan wajah dan keindahan tubuh perempuan adalah saringan utama untuk memilih peserta resmi.
Lantas mengapa hal ini menjadi masalah?
1. Rasialis
Secara halus atau tidak langsung, kontes kecantikan ini menjadi ajang “rasialis” antara ras yang cantik dengan yang tidak. Hal ini telah bersinggungan dengan hak azasi manusia perempuan, menyudutkan perempuan, hal yang malah jadi bertentangan dengan tujuan idealis diadakannya kegiatan ini.
2. Benturan Peradaban atau Pemikiran
Khususnya antara kalangan liberalis sekuler dengan kalangan beragama Islam. Dari sudut pandang Islam, kecuali wajah dan kedua telapak tangan perempuan, seluruh tubuhnya adalah aurat yang harus disembunyikan dari yang bukan muhrimnya.
Sedangkan kaum liberalis sekuler umumnya memandang kecantikan dan keindahan perempuan adalah anugerah yang pantas untuk diperlihatkan ke khalayak umum (total ataupun sebagian) sebagai wujud rasa syukur dan menerima keadaan tubuh apa adanya.
Sebagai mayoritas beragama Islam, adalah wajar kontes Miss World ini untuk ditolak diadakan di Indonesia.
3. Eksploitasi Bisnis
Merendahkan derajat perempuan dengan cara mengekploitasi kecantikan dan keindahannya untuk kepentingan bisnis, dengan kata lain menjadikannya sebagai produk yang dikormesialisasi.
Well Dear Readers…
Berdasarkan pemaparan di atas, sudah sepantasnya untuk menolak kontes Miss World. Penghilangan sesi bikini menjadi kebaya atau kain sarung, tetap saja tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk tetap mengadakannya di Indonesia.
Jika promosi wisata Indonesia dijadikan sebagai alasan, kecantikan dan keindahan alam serta keanekaragman kebudayaan Indonesia sudah lebih dari cukup untuk mempromosikannya ke seluruh dunia

0 komentar:

Posting Komentar